Menderita tanpa tau penyebabnya
Hanya sakit yang tak kunjung usai
Salah siapa?
Salah dimana?
Mengapa menyalahkan?
Apakah hanya mencari-cari perhatian?
Atau memang butuh pertolongan?
Seorang teman bilang kalau dari luar dia terlihat pintar dan tenang,
seakan selama ini penderitaannya tidak pernah ada
Haruskah dia berteriak dengan lantang agar jeritannya terdengar?
Haruskah dia terus mencari perhatian peredam api?
Itu bukan api tapi luka
Luka yang sudah busuk dan bernanah
Tapi entah mengapa banyak orang tidak bisa menciumnya
Kemana hidung semua orang?
Haruskah dia ke orang pintar?
Ahli agama?
Guru spiritual?
Instruktur olahraga?
Segalanya begitu tidak pasti,
yang pasti hanyalah ketiadaan yang akan datang di waktu yang tidak pernah bisa ditebak
Ketiadaan yang tidak meninggalkan jejak
Ingin rasanya dia pergi sekarang
Namun kepergiannya hanya akan memindahkan luka
Jiwanya sudah diperkosa berkali-kali
oleh kehidupan
oleh jiwa-jiwa lain
oleh jiwanya sendiri
Muak dia dengan manusia
Muak dia dengan dirinya sendiri
Dia sakit
Namun tidak ada yang percaya
Dia minta tolong
Namun tidak ada yang mendengar
...